Minggu, 31 Agustus 2008

Mami untuk Bayi Ajaib


Wajahnya tidak asing bagi sebagian suporter sepakbola Persikota Tangerang. Selain kerap duduk di podium VIP saat tim berjuluk “Bayi Ajaib” itu berlaga ke berbagai daerah, perempuan muda bernama Karen ini merupakan salah satu penebar semangat atas kemenangan demi kemanangan Persikota.

Memang dirinya bukanlah pesohor atau bahkan tokoh terkemuka, tetapi kehadirannya pada setiap pertandingan sepakbola yang menerjunkan Persikota cukuplah penting.
Maklum ia adalah istri dari salah satu pemain Persikota asal Uruguay, Esteban. Sang suamipun membutuhkan kehadirannya, untuk sekadar memotivasi dan memberikan dukungan saat tim “biru kuning” itu bertanding dan mencetak gol-gol kemanangan.
“Saya bisa mati, kalau Karen tidak ada disisi saya dan menghiasi hari-hari saya,” ujar Esteban, pemaian bernomor punggung 5 (lima) ini pada suatu kesempatan.
Sebaliknya sebelum pertandingan berlangsung, Karen memberi motivasi kepada sang suami dan termasuk para pemain Persikota lainnya. “Papito, coba hari ini menikmati permainan di lapangan,” katanya.
Tidak hanya bagi Esteban, “Mami” biasa Karen disapa, ternyata menjadi magnet yang mampu menjadi menyedot perhatian publik. Banyak mata, khususnya para suproter sepakbola tertuju kepada perempuan yang lahir di Uruguay pada tanggal 14 Maret 1979 ini.
Seringkali juga pemain lain, menanyakan kepada Esteban apabila ibu dari Manuela (4) itu tidak terlihat batang hidungnya di bangku VIP penonton.
Semangat memotivasi bagi tim suaminya saat berlaga itu merupakan pancaran jiwa perempuan bernama lengkap Karen Aizpun Sant’anna ini. Menurutnya, prinsip hidup haruslah memberikan manfaat bagi orang banyak. Meski dirinya mengaku sebagai seorang ibu rumah tangga, ketika muncul dihadapan publik seyogyanya memberikan andil besar terhadap kepentingan publik itu. Ini ditunjukkan Karen dengan tak henti-hentinya memberikan semangat untuk kesebelasannya, “Apa yang bisa diperbuat untuk orang banyak, meski sedikit harus dilakukan,” terangnya kepada Tangerang Tribun, kemarin.
Secara struktur posisinya tidak sebagai manajer hingga tim official, tetapi dia bertekad kehadiranya memberikan manfaat bagi tim sepakbola yang diawaki sang suami.
Prinsip hidup untuk bermanfaat bagi orang lain tersebut, dia peroleh sejak dalam didikan keluarga, termasuk pengalamannya melalang buana menemani Esteban.
Menjadi istri pemain sepak bola, bukan menjadi hal yang sulit untuknya. Ternyata wanita cantik ini juga sangat menyukai olah raga sepak bola, ini dapat terlihat disela wawancara di Stadion Benteng waktu itu. Kecepatan matanya mengikuti bola kesana-kemari, sambil sesekali melambaikan tangan kearah “papito”, panggilan untuk Esteban, selalu dia lakukan hingga pertandingan usai.
Karen tidak pernah absen dalam setiap laga yang melibatkan Esteban. Hal ini adalah cara motivasi yang secara langsung diberikan untuk mendukung suami tercinta dan keberadaan dirinya.

Terpanggil Menjadi Guru

Dibalik kiprah energik di luar garis lapangan “rumput hijau”, Karen menyadari peranan sebagai seorang istri dan ibu muda dalam biduk rumah tangganya. Sejak 11 November 2005 silam, bersama Esteban dijalani bahtera keluarga dengan kasih sayang.
Sehari-hari ia melakukan tugas sebagai ibu rumah tangga, mengurusi keperluan keluarga secara total, ia lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Dalam satu minggu harus tiga kali mengantar Manuela, sang anak, ke sekolah di kawasan Modern Land, Kota Tangerang. Terjun langsung mengawasi sang buah hati di sekolah sedikit mengobati kerinduannya dengan aktivitasnya di Negara kelahirannya sebelum datang ke Indonesia.
“Saya seorang Teacher (guru), saya membawahi koordinator anak di sekolah waktu di Uruguay. Tapi di Indonesia saya sulit untuk bisa menyalurkan bakat saya, makanya saya rindu sekali suasana pendidikan,“ ujarnya.
Karen mengaku terobsesi dengan dunia pendidikan dan berharap bisa membuka lembaga pendidikan di Indonesia, karena melihat aspek pendidikan tidak mengenal teriorial dan negara. “Semua orang membutuhkan pendidikan. Dan pendidikan sendiri bersifat universal,” tambah penyuka makanan Sate ini.

Tidak ada komentar: