Selasa, 12 Agustus 2008

Tangerang Lestarikan Batik Pesisir



Blog: Khomsurizal

Kota Solo, Pekalongan dan Jogja kerap dikenal sebagai daerah terdepan dalam melestarikan Batik di Indonesia. Setiap kota itu, memiliki tradisi membatik yang khas dan hasil karyanya sudah cukup disegani hingga pasaran mancanegara.
Namun seiring geliat mengembangkan potensi daerah, setiap kota dengan berbagai warisan budayanya menyimpan tradisi batik yang tidak kalah bersaing dengan ketiga asal “Batik Jawa” itu. Sebut saja Batik asal Banten dan Aceh, yang juga telah memiliki pasaran tersendiri di kelas global. Pasalnya, Batik Banten lebih dikenal oleh masyarakat Brunei Darussalam dan Batik Aceh sudah diterima di Spanyol.
Tak ketinggalan, Kabupaten Tangerang juga tengah mencanangkan pengembangan Batik khas masyarakat setempat.
Corak batik khas daerah “Kota Benteng” ini cukup unik, karena menggambarkan kultur masyarakat yang kebanyakan berada di pesisir pantai utara (Pantura) dengan polanya menyiratkan kehidupan masyarakat pesisir.
Pewarnaannya juga diambil dari sepajarah panjang perjalanan masyarakat yang plural, seperti warna biru menggambarkan laut atau langit. Motif ayam wareng, topi bambu terdapat di Kecamatan Panongan, Tanjung Pasir dan Pulau Cengkir. Bahkan juga badak bercula yang menggambarkan Provinsi Banten serta motif-motif lain.
Wakil Bupati Tangerang H Rano Karno berharap masyarakat, khususnya pengrajin batik untuk terus berkarya dalam melestarikan warisan budaya yang merupakan nilai-nilai luhur daerah. “Batik khas Tangerang ini bisa menjadi ikon daerah yang patut dikembangkan,” terang Rano.
Pihaknya, lanjut pemeran “Si Doel Anak Sekolahan” ini, melalui dinas terkait melakukan pembinaan agar Batik khas Tangerang dapat menjadi brand image daerah yang mampu go internasional.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tangerang, Mahdiar mebgungkapkan program melestarikan batik sebagai warisan budaya sudah dilakukan.
Dia optimis, akan mensejajarkan Batik khas Tangerang yang selama ini didominasi daerah Solo, Pekalongan dan Jogja.
“Jadi nanti kalau orang menyebut batik bukan hanya Solo, Jogja atau Pekalongan, tetapi bertambah batik Tangerang, karena tradisi membatik bagi masyarakat Tangerang tengah bergeliat,” tegas Machdiar.(poto aen/tribun)

1 komentar:

Sinopi mengatakan...

baru tau tangerang punya batik juga..