Jumat, 22 Agustus 2008

Tantangan Arung Jeram Sungai Ciberang


Siapa sangka, di ujung timur Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, atau 20 kilometer dari pusat kota Rangkasbitung, terdapat lokasi wisata alam arung jeram di sungai Ciberang. Pemandangan alam perbukitan di sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi penyuka tantangan rifting.
Rasa letih menyusuri jalan menuju lokasi arung jeram sungai Ciberang yang terletak di Kampung Muhara, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebakgedong, hanya butuh waktu sekitar satu jam dari pusat kota Rangkasbitung. Jalan beraspal mulus, menyusuri jalan di antara perbukitan serta pemandangan gugusan bukit Gunung Salak di Kabupaten Bogor dan Gunung Bongkok serta hamparan sawah yang sudah dipanen menambah perjalanan makin mengasyikan.
Yang perlu diketahui juga, untuk menuju ke lokasi arung jeram sungai Ciberang dapat diakses melalui Leuwiliang-Jasinga-Tenjo di Kabupaten Bogor, lalu melewati Tigaraksa melewati Jalan Lingkar Selatan atau tinggal pilih melewati Parung Panjang, Bogor lalu ke Legok dan selanjutnya memasuki kawasan BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang. Alternatif jalan lain itu diperkirakan memakan waktu sekitar 3 jam. Meski jalannya rusak, tapi sebagian besar sudah beraspal mulus. Kendati masih minim petunjuk jalan, namun untuk menuju ke lokasi arung jeram tidak akan sulit meski harus banyak bertanya ke penduduk di sepanjang jalan. Akses untuk menuju ke Cipanas dapat menggunakan bus dari Leuwiliang-Cipanas maupun bus seperempat Pandeglang-Rangkasbitung-Jasinga.
Sampai di pertigaan Cipanas untuk menuju lokasi arung jeram, masih sekitar lima kilometer dengan melintasi trek perbukitan yang terjal dan curam. Untuk ke sana pun, ada angkutan omprengan atau mau pilih ojek pun tersedia.
Sesampainya di kawasan Wisata Arung Jeram Sungai Ciberang yang beberapa waktu lalu sempat diresmikan Gubernur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah, Anda dapat langsung mendaftarkan diri atau lebih dahulu booking. Namun sayang, sebagai lokasi wisata, belum banyak muncul gerai-gerai yang menjual makanan atau pun produk yang dihasilkan dari masyarakat setempat. Tapi di sekitar lokasi wisata arung jeram banyak tersedia warung-warung kelontong yang menjual aneka makanan dan minuman.
“Ke depan, kita akan kembangkan menjadi tempat wisata pilihan di Lebak maupun Banten,” ujar pengelola Wisata Arung Jeram Ciberang, Andi Sofyan kepada rombongan Tangerang Tribun, Sabtu (16/8).

Masih Alami
Rombongan Tangerang Tribun yang berarung jeram di sungai Ciberang dipandu oleh skiper pada setiap perahu yang dipakai. Bagi Anda yang pemula, akan diberikan beberapa pengetahuan dasar tentang berarung jeram. Dan perahu yang ditumpangi pemula, per satu perahu terdapat empat orang. Setelah diberikan pengetahuan dasar, perjalanan menyusuri sungai Ciberang yang membelah Kabupaten Lebak dan merupakan salah satu anak hulu sungai Ciujung dimulai. Lintasan yang dipakai untuk arung jeram hanya sekitar 10 kilometer.
Menyusuri lintasan arung jeram sungai Ciberang yang penuh bebatuan dan airnya masih jernih seperti melintasi hutan yang belum tersentuh praktek pembalakan liar. Kendati harus diakui, beberapa perbukitan yang dipenuhi rimbunan pepohonan besar yang tumbuh secara alami telah ditebangi oleh masyarakat dan hasilnya akan dijual ke sejumlah kota di Serang, Tangerang, Bogor maupun Jakarta.
Terik matahari menyengat tubuh tidak terasa karena perjalanan Anda selama berarung jeram terasa lepas dan penuh dengan kejutan. Menyusuri sungai Ciberang berakhir diujung bendungan yang sudah tidak terpakai lagi. Oleh pengelola arung jeram, telah disediakan angkutan umum untuk mengangkut kembali ke lokasi peristirahatan. Setelah puas melihat pemandangan alam Lebak Gedong, perjalanan darat menyusuri jalan-jalan yang sudah mulus pun dimulai lagi. Bagi penyuka tantangan dan keindahan alam, Wisata Arung Jeram Ciberang jadi pilihan untuk berlibur di Provinsi Banten yang memiliki berjuta potensi wisata.(Tangerang Tribun)

Tidak ada komentar: