Minggu, 13 Juli 2008
Kang dan Nong Aktif Lestarikan Budaya dan Pariwisata
Beragam budaya dari nilai-nilai etis masyarakat telah berabad tahun lamanya berkembang di Kabupaten Tangerang. Namun sebagian diantaranya mulai pudar digerus arus globalisasi dan ditinggalkan para generasi selanjutnya.
Demikian menjadi perhatian salah satu finalis Kang dan Nong Kabupaten Tangerang 2008, Rani Anggorowati (19).
Ia bertekad melalui momen Pemilihan Kang dan Nong ini, bisa berpartisipasi mengembangkan budaya dan sektor pariwisata di Kabupaten Tangerang. Pasalnya, putra dan putri daerah merupakan sebagaian generasi masyarakat yang memiliki peran penting menggerakkan kembali nilai-nilai budaya, tradisi dan pengembangan pariwisata.
Diantara peninggalan budaya yang perlu dikembangkan, ungkap Rani, ialah batik khas Tangerang. Menurut Rani, kekhasan batik asal Tangerang terletak pada ragam ornamen, guratan corak dan dibuat dengan oleh warga dipinggiran. “Ini (batik) perlu ditetapkan dan diperkenalkan kepada masyarakat bahwa Kabupaten Tangerang memang kaya sekali dengan potensi budaya,” kata Rani.
Oleh karenanya, dirinya mengaku tengah memperdalam pengetahuan dengan cara menelusuri sejarah batik Kabupaten Tangerang dan mempelajari peluang pengembangan batik tersebut ke kancah nasional. “Saya bertekad untuk dapat menjadi duta budaya dan pariwisata yang mempunyai instuisi dan kepandaian mempromosikan dan mensosialisasikan produk khas Kabupaten Tangerang,” tandas Rani
Berbeda dengan Rani, Bunaya Sari (22) mengungkapkan, banyak peninggalan sejarah dan kebudayaan harus dilestarikan. Dengan mengetahui karakter sejarah, Kabupaten Tangerang akan lebih maju dengan daerah lain.
Kolaborasi kebudayaan masyarakat Tangerang dengan Tionghoa, misalnya, perlu tetap dilestarikan. Termasuk melestarikan hasil sejarah percampuran kedua kebudayaan ini seperti Klenteng Teluknaga di pesisir pantai utara, wayang potehi, gambang kromong, tarian cokek dan lainnya. “Sebagai calon duta budaya dan pariwisata adalah suatu tugas, dan bagai mana caranya aset tersebut menjadi sebuah ikon daerah nantinya. Kelestarian budaya adalah tanggung jawab kita semua,” kata Naya.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Tangerang sekaligus Pembina Paguyuban Kang dan Nong Kabupaten Tangerang, Intan Nurul Hikmah mengapresisasi pandangan pelestarian budaya yang dimiliki para finalis. Menurutnya duta daerah tidak harus cantik, tetapi memiliki visi melestarikan dan memajukan kebudayaan masyarakat. “Para Kontestan finalis kang dan nong harus memiliki suatu instuisi dan kepandaian menyusun strategi promosi dan sosialisasi agar budaya dan pariwisata dapat cepat familiar di masyarakat,” ucap Intan kepada Tangerang Tribun.
Sementara Wakil Bupati H Rano Karno berpesan agar Kang dan Nong memiliki strategi kedepan untuk mempromosikan budaya dan pariwisata asli Tangerang. “Mereka akan menjadi duta budaya dan pariwisata yang sesungguhnya,” tandasnya.(poto blog ini oleh M Jakwan and Surya Sumirat/Tibun)
Label:
budaya daerah,
duta pariwisata,
tangerang tribun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar