Rabu, 21 Januari 2009

Istri Menteri Buat Lubang Biopori

Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) melibatkan ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri 3 dan 5 Sepatan, Kabupaten Tangerang, untuk membuat lubang biopori. Lubang biopori merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi banjir,” kata Ketua SIKIB, Murniati Widodo AS di Tangerang, Selasa (20/01).
Istri Menteri Koordinator Polkam ini menjelaskan, pihaknya sengaja mengajak siswa SD dengan tujuan untuk merangsang dan memberikan pengetahuan langkah mengantisipasi banjir sejak dini. Bagaimana biopori yang merupakan tekonologi sederhana untuk konservasi lahan dapat difungsikan mencegah longsor dan banjir. “Kami akan membuat lubang biopori dengan ukuran diameter sekitar 10 sentimeter dan berkedalaman antara 80 hingga 100 sentimeter,” ujarnya.
Dalam pemberian pengetahuan Biopori, ratusan siswa SD tersebut diperkenankan membuat lubang biopori sebanyak 125 titik dilokasi di sekitar halaman SDN 3 dan 5 Sepatan.
Selain memberikan pemahaman pentingnya pencegahan banjir sejak dini. Dalam kegaiatan tersebut, SIKIB juga menanam ratusan bibit tumbuhan hidroponik, sejenis tanaman yang dapat bertahan hidup tanpa tanah dengan tujuan untuk mengurangi jentik nyamuk selain itu memperkenalkan tujuh mobil pintar yang berfungsi sebagai perpustakaan jalan. “Tumbuhan hidroponik harus kita tanam di kolam atau lokasi penampungan air, untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk yang berpotensi menimbulkan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD),” bebernya.
Salah satu kendaraan operasionalnya akan ditempatkan di wilayah Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Mobil pintar tersebut akan disebarkan di sekitar sekolah yang berada di pedesaan sehingga jauh dari perkotaan dan tidak memiliki fasilitas perpustakaan.
Kepala Dinas Pendidikan, H Ahmad Suwandhi SH yang menemani Istri Pejabat SIKIB RI itu mengatakan, kegiatan yang diadakan oleh SIKIB cukup membantu program pemerintah Kabupaten Tangerang. Pasalnya kedatangan SIKIB di tempat yang sama, SDN 3 dan 5 Sepatan ini merupakan ketiga kalinya setelah beberapa bulan tahun 2008 lalu yang juga melakukan pembangunan MCK di sekolah-sekolah itu. Dan kini berbagai program human interes seperti lingkungan, kesehatan dan pendidikan melalui penerapan biopori, penanaman pohon hiodroponik dan juga mobil pintar akan menggugah pengetahuan masyarakat utara yang cenderung tertinggal dari masyarakat Selatan atau Barat. “Ini program ketiga kalinya, bukan hanya mendukung kami berterima kasih dengan adanya kegiatan tersebut,” ujar Suwandhi.

Tidak ada komentar: