Jumat, 14 November 2008

Atasi Banjir, Tangerang Butuh Rp 20 M


Kabupaten Tangerang akan mengajukan bantuan sebesar Rp 20 miliar kepada pemerintah pusat untuk mengatasi banjir yang selalu terjadi setiap tahun di Kabupaten Tangerang. Dana sebesar itu, diperuntukan bagi normalisasi situ, sungai, dan pembuatan saluran air baru.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang Dedy Sutardi mengungkapkan, tahun depan Kabupaten Tangerang mengajukan bantuan sebesar Rp 20 miliar. Jumlah yang diajukan sesuai dengan laporan yang diberikan tim verifikasi yang sudah turun ke bawah untuk melakukan pendataan penanggulangan banjir.
“Untuk mengurangi bahaya banjir yang selalu terjadi, diperlukanan dana sebesar itu. Tidak mungkin Pemkab menyediakan dana sebesar itu sendiri,” kata Dedy, kemarin.
Dikatakan Dedy, tahun 2008 ini, Kabupaten Tangerang mendapatkan bantuan sebesar Rp 10 miliar dari pemerintah pusat melalui APBN 2008. Dana tersebut juga diberikan untuk normalisasi situ dan sungai. Namun belum semua situ dan sungai dinormalisasi. Oleh karenanya harus ada dana bantuan lagi.
Dari enam situ yang ada di Kabupaten Tangerang, baru dua situ yang selesai dinormaliasi yaitu Situ Parigi di Pondok Aren dan Situ Gintung di Ciputat Timur. Sedangkan Situ Ciledug, Situ Pamulang, Situ Rawa Pondok, dan Situ pasir Gadung belum dan masih dilakukan normalisasi.
“Sungai yang sudah dinormalisasi adalah Cirarab, Cisadane, dan Mokervart. Sementara tahun depan, diharapkan sungai Angke dapat segera dinormalisasi,” terangnya.
Dijelaskan Dedy, bantuan yang diberikan pemerintah pusat diberikan secara bertahap, sebab dana tersebut bukan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).
Menurut Dedy, ada 9 kecamatan yang rawan banjir di Kabupaten Tangerang. 7 kecamatan merupakan kecamatan yang ada di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Sedangkan dua lagi berada di Kecamatan Kosambi dan Teluknaga.
“Tangsel rawan karena letaknya yang rendah. Ditambah lagi, wilayah resapan air yang ada semakin berkurang. Untuk itu, harus dibangun saluran pembuangan air baru,” pungkas Dedy.
Di bagian lain, Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Bina Manfaat Dinas PU dan Bina Marga, Yulianto ST menyatakan, pada tahun 2008 ini sejumlah program penanggulangan banjir seperti turabisasi, pengerukan dan normalisasi sungai serta membuat saluran air baru juga tengah dilakukan oleh pihaknya.
Sementara anggaran yang disediakan sebesar Rp 1,5 miliar dan untuk tahun 2009 nanti, anggaran yang telah diajukan sebesar Rp 1,7 miliar. “Anggaran Kabupaten juga akan bertambah sekitar Rp 200 juta,” pungkasnya.
Di bagian lain, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Arif Wahyudi mendesak Pemkab untuk memprioritaskan program penanggulangan banjir disamping program pendidikan dan kesehatan. “Hal ini sebagai upaya menghindari banjir yang menjadi tradisi di Tangerang, layaknya DKI Jakarta,” ungkapnya.
Ia menilai salah satu penyebab banjir yang kerap terjadi, disebabkan oleh minimnya saluran air dan lahan serapan. “Termasuk Perda RTRW yang baru disahkan kurang lebih setengah tahun lalu, bagaimana pelaksanaannya. Kita belum tahu bagimana banjir tertangani,” tandasnya. (sumber Tangerang Tribun)

Tidak ada komentar: