Rabu, 15 Oktober 2008

Asti: Mengembangkan Usaha dengan Hati


(Pengelola wisata Situ Gintung)

Ketika sang ayah menyerahkan usaha yang tengah dirintis kepada dirinya, Asti Anugrawati Permana tanpa bisa berpikir panjang dan langsung menyatakan kesiapannya.
Bagi dirinya kepercayaan dari sang ayah ini adalah anugerah yang merupakan tantangan terbesar dalam perjalanan kehidupannya untuk kemudian mampu bertahan serta lebih prospektif.
Ia bermitra dengan dua orang adiknya yaitu Asih Anugrawati dan Astrit Anugrawati untuk mengelola suatu usaha yang bergerak di bidang wisata dan restouran di kawasan Situ Gintung, Kelurahan Pisangan Barat, Kecamatan Ciputat Timur, Kabupaten Tangerang.
Saat diserahkan Asti baru saja menikah dengan seorang suami yang bekerja sebagai wirasuasta. Ketika pertama kali mengelola bisnis pariwisata ini, dia merasa canggung untuk mengawali, karena tindakan dan keputusan yang harus dia tempuh harus memiliki efek bisnis.
Walaupun Asti telah dibekali “nasihat” dan ilmu yang berasal dari sebuah institusi pendidikan, rasa kebingungannya tidak kunjung membuatnya percaya diri untuk mengelola usaha yang telah sang ayah yang kian berkembang dan mulai maju itu.
Tuntutan dan dukungan keluarga dan sang suami yang membuatnya kian yakin dalam mengelola sebuah bisnis di bidang pariwisata air dan restoran yang kini makin maju dan terkenal bukan hanya diwilayah Kecamatan Ciputat Timur tetapi sudah sampai keluar daerah seperti DKI Jakarta, Bekasi, Bogor, Sukabumi dan Karawang.
Dengan dibantu oleh kedua orang adik-adiknya akhirnya Asti dapat seutuhnya percaya diri sebagai Manager Pengelola Kawasan Wisata Pulau Situ Gintung yang membawahi puluhan karyawannya. “Saya berhasil mengembangkan usaha yang diwariskan oleh ayahanda berkat kerjasama yang baik antara saya dan kedua adik-adik saya. Tidak lupa saya juga masih sering meminta pendapat kepada ayah dan juga suami,” papar Asti.
Selama 3 tahun dipercayakan menggeluti bisnis parawisata, kini telah bertambah maju dan kian banyak wahana-wahana yang dapat dinikmati oleh para pelanggan usahanya seperti di pusat wisata Situ Gintung dengan memberikan hiburan ataupun untuk bersantai.
Kesibukannya mengelola Taman wisata Pulau Situ Gintung tidak membuatnya lupa dengan tugasnya menjadi seorang istri dan sorang ibu untuk anak laki-lakinya yang baru saja berumur 2 tahun. “Sesibuk-sibuknya saya dalam mengelola usaha ini tetap saya tidak melupakan kodrat dan tugas saya sebagai seorang istri dan sekaligus seorang ibu,” tutur Asti.
Bertekadkan amanat, rasa sayang dan kepercayaan dari seorang ayah, agar ayahandanya dapat mejalani masa-masa tenang dalam hari tuanya karena tidak disibukan dan dipusingkan dengan urusan-urusan bisnis yang dirintis dan dikembangkannya dari mulai usia muda.Dalam hatinya semakin kuat untuk mempertahankan dan mempromosikan Taman wisata Pulau Situ Gintung kepada masyarkat luas sebagai kawasan wisata yang nyaman dan pantas sebagai temapat rekreasi, bermain dan belajar keluarga.
Niat yang tulus serta tekad yang iklas dalam kesehariannya Asti harus terus bisa membuat item-item baru dalam mengembangkan wahana-wahana yang telah ada agar fres dan tetap diminati dan juga tidak lupa memperketat sistim keamanannya kepada para pengunjung agar timbul rasa puas dan keinginan kembali berwisata kepada kawasan yang dikelolanya.
Kini hari-harinya semakin bermakna dan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan juga keluarga. Tidak ada kejenuhan dalam dirinya walaupun dia seorang wanita yang kodratnya sebagai ibu dan istri dalam lingkungan rumah tangga.


Berbisnis untuk Bermanfaat

Keseriusan dalam bidang mengelola bisnis bagi dirinya salah satunya tergerak untuk lebih bermanfaat bagi orang lain. Hal ini dia buktikan dengan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat di sekitar tempat usahanya.
Semakin bertambahnya wahana baru dan item-item yang ada di tempat usahanya seperti di taman Wisata Pulau Situ Gintung itu berarti kian bertambah semangatnya untuk mengkaryakan masyarakat sekitar sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. “Mereka (masyarakat sekitar) dapat melamar pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Contohnya apabila tidak mempunyai keahlian apapun mereka dapat mengelola lahan parkir kendaraan untuk para pengunjung,” bebernya.
Ia bahkan terobsesi untuk semakin mengembangkan dan mempopulerkan bisnis pariwisata yang ditekuninya dan juga semakin dapat mengkaryakan para warga sekitar. “Bisnis pariwisata kita maju, semakin banyak juga kita menerima banyak pegawai lagi,” tukas seorang ibu beranak satu ini.
Dalam menjalankan pekerjaan, Asti juga tidak menganggap atasan dan bawahan.
Selain itu, ia juga bertekad menjadi pengayom bagi semua orang dan termasuk untuk kedua adiknya. Mengayomi dan menjadi figur teladan dalam bekerja keras adalah salah satu tekadnya. Karena dengan bekerja keras atau berjerih payah, setiap usaha akan menghasilkan hal manfaat lebih besar.
Sikap ini sudah diterapkan kepada kedua adiknya dan para pegawai.
Keteladan bekerja keras juga ditunjukkan dengan sikap, prilaku dan ketaatan terhadap Tuhan YME. Pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupan walaupun posisi telah berada di atas, katanya, justru harus mengingat saat melalui perjalanan hidup di bawah. “Semakin tua semakin merunduk,” jelasnya.

Tidak ada komentar: