Meminjam istilah pluralisme yang digunakan dalam ilmu sosial, yakni kerangka interaksi antar orang dan kelompok masyarakat saling menghormati serta bertoleransi. Meski terdapat perbedaan suku, agama, politik dan cara pandang, mereka rukun hidup bersama tanpa konflik destruktrif. Inilah yang menurut saya bisa diartikan sebagai cinta. Bagaimana hidup saling mencintai, menebar kebahagiaan dan kedamaian bagi seluruh penghuni alam. So, pluralisme dan cinta tidak menjadi saudara tiri, justru sebagai dua sisi mata uang yang saling mewarnai.
"Selamatkan bangsa dengan Pluralisme Cinta!"
"Selamatkan bangsa dengan Pluralisme Cinta!"